Dolar Amerika Serikat (AS) menguat hari Jumat setelah tiga hari berturut-turut turun, menyusul buruknya data-data ekonomi di luar AS, menghentikan reli ekuitas setelah meraih kembali cetak rekor. Sebelumnya, dolar turun karena optimisme pasar tentang rencana stimulus fiskal Presiden AS Joe Biden mendorong trader mencari aset berisiko, mendorong penguatan pada mata uang seperti kiwi dan ausie. Namun, trend penurunan terhenti pada hari Jumat, karena sentimen pasar memburuk.
Saham global tergelincir dari rekor tertinggi setelah dolar AS stabil. Sementara itu, data ekonomi yang suram turut menekan sentimen risk-on, di mana retail sales Inggris berjuang untuk pulih pada bulan Desember. Aktivitas ekonomi di zona euro menyusut tajam pada Januari karena lockdown telah menghantam industri jasa di blok itu. Namun indeks dolar masih membukukan penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Desember.
Add Comment